Lima Belas Bukti Palsu Khilafah Abu Bakar (4)
Ditulis pada Nopember 29, 2008 oleh Ibnu Jakfari
Di antara hadis-hadis palsu itu adalah:
o Hadis Ibnu Umar
وعن إبن عمر رضي الله عنهما قال :” سمعت رسول الله يقول : يكون خلفي إثنا عشر خليفة ، أبو بكر لا يلبث إلا قليلا ” رواه البغوي بسند حسن .
“Dari Ibnu Umar ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Akan datang setelahku dua belas Khalifah. Abu Bakar tidak akan lama menjabat.’” (HR. al Baghawi dengan sanad hasan)
Adapun riwayat keempat dari Ibnu Umar yang menyebut-nyebut jumlah para Khalifah sepeninggal Nabi saw. adalah dua belas, dan nama Abu Bakar secara khusus disebut dibelakangnya adalah bagian dari riwayat yang menyebut setelahnya nama Umar yang akan terbunuh sebagai syahid dan nama Utsman yang akan dipaksa oleh umat untuk menaggalkan busana kekhalifahan yang Allah kenakan padanya, yang dikatakan Ibnu Abdil Wahhâb sebagai riwayat al Baghawi dengan sanad hasan, maka perlu diketahui bahwa tambahan itu adalah maudhû’ (palsu).
Hadis tersebut adalah dari riwayat al Baihaqi sebagaimana disebutkan Ibnu Katsir dalam Târîkh-nya,6/206 lengkap denga sanadnya. Dan pada mata rantai sanadnya terdapat nama-nama perawi bermasalah sebagai berikut:
A) Abdullah ibn Shâleh si pembohong besar, al Kadzdzâb.
B) Rabî’ah ibn Saif.
Imam Bukhari berkomentar tentangnya, “Ia banyak memiliki hadis-hadis munkar, manâkîr.”
Adz Dzahabi menyebutkan hadis tersebut dalam kitab al Mîzân-nya dari riwayat Yahya ibn Ma’in lalu berkata, “Saya terheran-haran terhadap sikap Yahya ibn Ma’in, padahal ia orang yang agung dan teliti, bagaimana ia meriwayatkan hadis batil seperti itu lalu mendiamkannya. Dan Rabî’ah adalah pemilik hadis-hadsi munkar dan yang aneh-aneh.”[1]
Jadi, atas dasar apa ia mengatakan bahwa sanad riwayat tersebut sanadnya hasan?
Selain itu telah datang banyak riwayat shahih tanpa menyebut tambahan pada bagain akhir riwayat.
Para ulama Syi’ah Imamiyah berhujjah dengan hadis-hadis tersebut bahwa dua belas Khalifah yang dimaksud adalah para Imam suci dari Ahlulbait Nabi saw., diawali oleh Imam Ali ibn Abi Thalib, Imam hasan dan Imam Husain serta kesembilan dari keturunan Imam Husain yang ditutup dengan Imam al Mahdi; Muhammad ibn Hasan al Askari as., seperti dapat dibuktikan kebenarannya dalam riwayat-riwayat Ahlusunnah sendiri di antaranya adalah:
أنا سيد النبيين و علي سيد الوصيين , و إن اوصيائي يعدي إثنا عشر أولهم علي و آخرهم القائم المهدي.
“Sesungguhnya aku adalah penghulu para nabi dan Ali penghulu para washi.Dan sesungguhnya para washiku sepeninggalku ada dua belas yang pertama adalah Ali dan yang terakhir adalah al Qaim al Mahdi.”[2]
Sementara itu, selain Syi’ah hingga sekarang masih belum menemukan kata sepakat siapa yang dimaksud dengan dua belas Khalifah itu!
*
Dua Belas Khalifah!
Pada mathlab tentang dibatasinya Khilafah hanya pada dua belas orang, Syeikh Ibnu Abdul Wahhâb menuliskan ketarangan sebagai berikut:
ومنها دعواهم إنحصار الخلافة في إثني عشر فإنهم كلهم بالنص والابصار عمن قبله وهذه دعوى بلا دليل مشتملة على كذب فبطلانها أظهر من أن يبين ويتوسلون بها إلى بطلان خلافة من سواهم ، في ذلك تكذيب لنصوص واردة في خلافة الخلفاء الراشدين وخلافة قريش .
“Di antara kesesatan Syi’ah adalah klaim mereka bahwa Khilafah hanya terbatas pada dua belas Khalifah, dan mereka semuanya ditetapkan berdasarkan nash/ penunjukan dari Khalifah sebelumnya. Ini adalah klaim tanpa dalil, lagi memuat kebohongan. Kebatilannya lebih terang untuk harus diterangkan. Dengannya mereka mencari bantuan untuk membatalkan Khilafah selain dua belas Khalifah (Imam) mereka. Pada yang demikian terdapat pengingkaran terhadap nash-nash yang datang tentang khilafah para Khulafâ’ yang Rasyidin dan Khilafah Quraisy.”
Ibnu Jakfari berkata:
Adapun tuduhannya bahwa klaim Syi’ah tanpa dalil, maka itu hanya sekedar klaim batil tanpa dalil, seperti akan kami buktikan bahwa klaim Syi’ah justru sesuai dengan dalil! Selain itu, saya tidak mengerti mengapa Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb tidak mau membebani dirinya untuk membuktikan kepalsuan klaim Syi’ah dan hanya mencukupkan diri dengan mengatakan bahwa “kebatilannya lebih terang untuk harus diterangkan” bukankah sikap pasif itu membuktikan ketidak-mampuannya mematahkan argumentasi-argumentasi pandangan Syi’ah yang didukung oleh dalil-dalil shahih dan kuat?!
*
Sabda Nabi saw. Bahwa Jumlah Khalifah Sepanjang Usia Umat Islam adalah dua Belas!
Banyak sekali hadis yang telah diriwayatkan dan dishahihkan para muhaddis dan ulama Ahlusunnah, di antaranya adalah para penulis Shihâh, Musnad, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Daud, Imam Ahmad, al Hakim dkk. bahwa jumlah pemimpin/Khalifah adalah dua belas, tidak lebih tidak kurang, semuanya dari suku Quraisy. Tidak ada perbedaan kecuali dalam redaksi: Khalifah atau Amîr atau Rajul atau Qayyim.
Di bawah ini akan saya sebutkan sebagian darinya:
o Hadis Bukhari:
Dari Jabir ibn Samurah, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
يكونُ اثْنا عشرَ أميرًا
“Akan ada dua belas Amir.”
Lalu beliau mengucapkan sebuah kalimat yang aku tidak mendengarnya, lalu ayahku berkata, “Nabi saw. bersabda:
كُلُّهُمْ مِنْ قُريش.
“Semuanya dari suku Quraisy. ”[3]
o Hadis Mulsim:
Imam Muslim meriwayatkan beberapa riwayat tentangnya, di antara dari Jabir bin Samurah, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah bersabda:
لا يزالُ الدينُ عزيزا مَنِيْعًا إلى اثني عشر خليفةً
“Agama ini senantiasa akan jaya dan terpelihara hingga berlalu dua belas Khalifah.”
Lalu beliau menyampaikan sebuah kata yang aku dibuat tuli (tidak mendengarnya) oleh orang-orang! Aku bertanya kepada ayahku, “Apa yang beliau sabdakan?” Ia menjawab:
كُلُّهُمْ مِنْ قُريش.
“Semuanya dari suku Quraisy.”[4]
Jabir ibn Sarumah, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
لا يزالُ الإسْلاَمُ عزيزاً إلى إثْنَيْ عشر خليفَةً.
“Agama Islam senantiasa akan berjaya hingga berlalu dua belas Khalifah.”
Kemudian beliau berkata sebuah kata yang tidak kufahami, lalu aku bertanya kepada ayahku, “Apa yang beliau sabdakan?” Ia menjawab, “B eliau bersabda:
كُلُّهُمْ مِنْ قُريش.
“Semuanya dari suku Quraisy!.”
Hadis-hadis serupa juga telah diriwayatkan oleh Imam at Turmudzi dalam Sunan-nya, Abu Daud dalam Sunan-nya, al Hakim dalam al Musdatrak-nya, ath Thabarâni dalam al Mu’jam al Awsath-nya dkk.
Sebagian ulama di luar mazhab Syi’ah merasa kebingungan memaknai hadis-hadis di atas, sehingga pada akhirnya tidak sedikit yang memaksa diri menyebutkan tafsir dan pemaknaan yang tidak bertanggung jawab, sebagaimana sebagian lainnya menyerah dan mengaku tidak memahami apa sebenarnya maksud sabda Nabi saw. tersebut.
Ibnu al Jawzi –salah seorang alim yang tidak jarang dibanggakan kaum Wahhâbi- bertaka, “Aku telah lama merenungkan dan meneliti maksud hadis ini dan mencari tau tentangnya diberbagai tempat yang mungkin memberikan jawabannya, akan tetapi aku tidak mendapatkan kejelasan maksud dari hadis itu.”[5]
Adapun Ibnu Taimiyyah –panutan utama pendiri sekte Wahhabi- dengan tegas mengatakan bahwa yang dimaksud dengannya bukanlah dua belas Imam dari Ahlulbait as. yang diyakini Syi’ah! Dan salahlah sebagian orang Ahli Kitab (Yahudi) yang menganggap bahwa dua belas Khalifah itu adalah para imam Syi’ah. Ibnu Katisr menukil pendappat gurunya; Ibnu Taimiyah sebagai berkata, “Guru, Syeikh kami Allamah Abu al Abbas ibn Taimiyyah berkata, ‘Mereka yang dikabar-gembirakan dalam hadis Jabir ibn Samurah dan ditetapkan bahwa mereka akan berpencar di antara umat (Islam), dan kiamat tidak akan terjadi sehingga kedua belas itu ada. Dan salahlah banyak orang yang berkohormatan memeluk Islam dari kaum Yahudi maka mereka menganggap behwa mereka itu (dua belas Khalifah/Amir) itu adalah para imam yang dianjurkan kaum Rafidhah, lalu mereka (orang-orangYahudi) itu mengikutinya.”[6]
Jika demikian, lalu siapakah dua Khalifah yang dikabar-gemnbirana Allah dan Rasul-Nya akan membawa kejayaan Islam menurut Ibnu Taimiyyah? Di sini Ibnu Taimiyyah menegaskan bahwa mereka itu adalah: 1) Abu Bakar, 2) Umar, 3) Utsman, 4) Ali. Kemudian berkuasalah pemimpin yang disepakati umat Islam dan ia mendapat kejayaan dan kekuatan, yaitu, 5) Mu’awiyah, 6) Yazid putra Mu’awiyah, 7) Abdul Malik ibn Marwan, dan keempat pelanjutnya dari keturunannya, di antara adalah Umar ibn Abdul Aziz. Setelah itu terjadilah di negri Islam apa yang terjadi hingga sekarang.
Sesunggunya bani Umayyah telah berkuasa di seantero penjuru dunia Islam. Kekuasaan di masa mereka berjaya. … Mereka itulah dua belas Khalifah yang telah disebutkan dalam Taurat ketika mengabar-gembirakan kepada Ismail bahwa akan lahir dari keturunannya dua belas pemimpin.”[7]
Kabar gembira yang ia maksudkan adalah apa yang tertera dalam kitab Perjanjian Lama, Kejadian:17;20. Allah berfirman: “Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.”
Jadi dalam pandangan Ibnu Taimiyyah –Salaf dan rujukan utama kaum Wahhabi- Mu’awiyah dan putranya Yazid, Abdul Malik ibn Marwan –si jagal yang haus darah-, Sulaiman ibn Abdil Malik dkk adalah termasuk pribadi-pribadi agung yang telah dikabar-gembirakan Allah kepada Nabi Ismail dan kemudian juga dikabar-gembirakan dan dibanggakan oleh Rasulullah saw… dalam banyak sabdanya.
Mungkinkah Allah memberkati Yazid yang dengan kejam dan penuh nafsu setan membantai mkeluarga suci Rasulullah saw. di padang Karbala?! Akal sehat siapam yang eken menerima omongan bahwa Allah telah memberkati Mu’awiyah yang dengan tanpa iman memerangi Khalifah yang sah; Ali ibn Abi Thalib as. dan membunuh dengan darah dingi para sahabat Nabi saw. serta sebagai Penganjur kepada api nereka, seperti disabdakan Nabi saw. sendiri?!
Dan apakah …?! Dan apakah….?!
[1] Mîzân al I’tidâl,2/48.
[2]Yanâbi’ al Mawaddah :Bab :77 :3\105
[3] Shahih Bukhri, Kitabul Ahkâm, Bab al Istikhlâf,8/127.
[4] Shahih Muslim, 6/3.
[5] Fath al Bâri; Ibnu Hajar al ‘Asqallâni,13/181.
[6] Al Bidayah wa an Nihayah,6/250.
[7] Minhaj as Sunnah, 8/238.
Label: wahhabi